Laporan Ilmiah
Laporan
ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan
dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat
berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu
karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh
dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk
jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan
ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja
disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan
tertentu.
Laporan
Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu
dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal
Arifin,1993). Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan
ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung
oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang
berdasarkan metode ilmiah.
Laporan
ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah
penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel
ilmiah
Ada
4 macam jenis Laporan Ilmiah :
1. Laporan
Lengkap (Monograf) : laporan hasil penelitian yang lengkap mencakup /
berisi :
(a) proses
penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman
peneliti dalam melaksanakan penelitian.
(b) teknik
penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi.
(c) menjelaskan
hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya tentang
penggantian/penukaran teknik/model yang digunakan.
(d) menyampaikan
kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.
2. Artikel
Ilmiah adalah perasan (inti sari) dari laporan lengkap (monograf), yang disusun
lebih padat dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan dalam
jurnal-jurnal ilmiah.
3. Laporan
Ringkas (Summary Report) adalah laporan yang disusun atau ditulis kembali
berdasarkan artikel ilmiah atau studi-studi yang berkenaan dengan kepentingan
masyarakat dalam bentuk yang mudah dipahami dan dengan bahasa yang tidak
terlalu teknis. Laporan ini hanya memuat temuan-temuan utama saja tanpa
menyajikan desain dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian.
4. Laporan
untuk Administrator dan Pembuat Keputusan ialah laporan yang memuat tentang
hal-hal penting dalam pembuatan keputusan oleh pihak pimpinan.
Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak administrator dan
pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.
Suatu
karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Penulisannya
berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya.
2. Pembahasan
masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta.
3. Tulisan
harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum.
4. Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan
Istilah (PUPI).
5. Tulisan
disusun dengan metode tertentu.
6. Tulisan
disusun menurut sistem tertentu.
7. Bahasanya
harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak
terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
Ciri-Ciri
Laporan Ilmiah
Mengenai
macam laporan ilmiah berupa laporan penelitian, penulis berpendapat bahwa dalam
setiap laporan yang disertakan karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui
suatu penelitian, karena terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan
proses penelitian yang dimaksud adalah karena aspek ketelitian, kecermatan,
merupakan hal yang penting dalam setiap laporan ilmiah. Penelitian dapat
dilakukan baik melalui studi kepustakaan maupun menyertakan data empiris.
Dari
sudut pandang tujuannya, selera pembacanya, bentuk dan sifatnya, Mukayat
berpendapat bahwa laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam
aspek-aspek berikut. Berikut adalah Ciri-Ciri Laporan Ilmiah:
Ø Pembacanya
seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau
perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk
mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan
ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan
berbentuk pamflet atau selebaran.
Ø Bentuk
laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa
laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi,
pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya
terdiri atas judul pokok dan nomor-nomor, dengan perlengkapan seperti biasa
dalam surat-menyurat formal.
Ø Laporan
itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika
ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifik.
Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka
harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan
satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan
rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
Ø Bahasa
dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan
tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang”
yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam
laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau
susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
Ø Judul,
subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang
hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang
disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Rancangan
Usulan Penelitian
1. Manfaat
Rancangan Usulan Penelitian:
·
Sebagai kerangka operasional penelitian
(blue print)
·
Menegaskan kedalaman (intensitas) dan
keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
·
Memperkirakan penelitian yang akn
dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiaanya.
·
Mengetahui kelemahan hasil penelitian.
Rancangan
penelitian harus memenuhi syarat-syarat sistematis, konsisten dan operasional.
Dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan, metode,
dan strategi yang efektif.
Langkah
kerja dalam rancangan penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
·
Bagian awal, berisi mengidentifikasi
masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian pustaka, mengidentifikasi
variabel, dan menyusun instrumen.
·
Bagian inti, melaksanakan penelitian,
termasuk melakukan observasi, pengambilan data, dsb.
·
Bagian akhir, panyusunan laporan dan
publikasi hasil penelitian.
2. Bentuk
dan Isi Usulan Penelitian.
Rancangan
usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok
sebagai berikut :
(a) Bagian
Awal
·
Judul penelitian yang direncanakan akan
dilakukan.
·
Identitas penyusun rancangan.
·
Tanggal pengajuan rancangan ke Program
Pascasarjana.
(b) Bagian
Utama
Bagian utama meliputi :
·
Rasional dari judul yang dipilih.
·
Perumusan masalah, telaah pustaka dan
penelitian terdahulu.
·
Tujuan dan kegunaan penelitian.
·
Kerangka pemikiran teoritis.
·
Rancangan hipotesis, jika dipakai.
·
Metode penelitian.
·
Hasil yang diharapkan dan masalah yang
diantisipasi
·
Jadwal penelitian
(c) Bagian
Akhir
·
Daftar pustaka sementara
·
Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
3. Contoh
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan
merupakan suatu kewajiban bagi para pegawai di dalam suatu organisasi, baik
dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan. Kemudian di
dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut tentunya pasti mempunyai suatu
tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil pekerjaan dan tugas yang baik
serta memuaskan sesuai dengan apa yang ditentukan sebelumnya. Untuk mendapatkan
suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi maka setiap
pimpinan suatu organisasi dapat dipastikan mempunyai suatu aturan dan ketentuan
yang dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini di buat dengan maksud
agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
Di dalam upaya mencapai tujuan
tersebut, perlu adanya suatu faktor yang harus dimiliki oleh para pegawai,
yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri timbul dan tumbuh dalam diri
pegawai yang disebabkan adanya motivasi dari pimpinan dalam arti pimpinan
memberi motif atau dorongan kepada pegawai, di mana motif itu sendiri
menyangkut pada kebutuhan pegawai, baik kebutuhan batiniah maupun kebutuhan
lahiriah.
Sadar akan betapa pentingnya
pegawai dalam pembangunan sesuai dengan Hakekat Pembangunan Nasional yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagaimana termaksud dalam
Garis-garis Besar Haluan Negara atau GBHN adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu,
pemberian motif oleh pimpinan merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan
agar tumbuh dan timbul semangat kerja dalam diri pegawai, sebab keberhasilan
pegawai sangat tergantung dari motivasi dan kebijakan yang diberikan oleh
pimpinan.
Pemberian motifasi merupakan proses dari motivasi, motivasi itu sendiri merupakan proses pemberian motif (penggerak) kepada para bawahannya sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas.
Pemberian motifasi merupakan proses dari motivasi, motivasi itu sendiri merupakan proses pemberian motif (penggerak) kepada para bawahannya sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas.
Sadar akan betapa pentingnya
Pegawai Negara, dalam hal ini adalah Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile dalam
pembangunan, maka sangat disayangkan karena pada kenyataannya pemanfaatan
tenaga kerja para pegawai selaku sumber daya manusia belum optimal, buktinya
banyak terlihat gejala-gejala masalah yang terjadi yang berhubungan dengan semangat
kerja pegawai, antara lain:
1.
Banyak
terlihat beberapa pegawai justru banyak menganggur daripada menyelesaikan
pekerjaannya.
2.
Pada
saat jam kerja berlangsung, masih terdapat beberapa orang pegawai yang tidak
bekerja sama yaitu melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan
pokok.
3.
Masih
adanya beberapa orang pegawai yang terlambat datang ke tempat kerja atau meninggalkan
kantor sebelum waktunya.
Penyelenggaraan motivasi oleh
Kepala Kantor sangat penting dikaitkan dengan upaya peningkatan semangat kerja
pegawai di lingkungan Kantor Kelurahan Kudaile. Rendahnya motivasi kerja sangat
dipengaruhi oleh perhatian pemimpin atau Kepala Kantor terhadap Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia (SDM), dalam meningkatkan profesionalisme dan pelayanan
kepada masyarakat dan juga untuk meningkatkan etos kerja pegawai. Sebagaimana
diketahui, manfaat terhadap Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat besar
bagi upaya menciptakan tujuan organisasi dalam mencapai kesuksesan, yaitu :
1.
Menambah
wawasan agar mencapai visi.
2.
Mengembangkan
kemampuan agar lebih profesional.
3.
Menanamkan
sense of belonging, agar loyal dan punya dedikasi.
4.
Menumbuhkan
semangat agar memiliki motivasi.
5.
Meningkatkan
etos kerja agar mempunyai komitmen yang tinggi.
Semangat kerja sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya.Perilaku pimpinan yang baik, yaitu :
1.
Seorang
pimpinan harus selalu berpikir positif, selalu antusias, mampu memahami dan
menghargai pihak lain (bawahan), tetap tenang saat dalam situasi sulit atau
menegangkan, tetap optimis, tidak mengumpat terhadap bawahan, menjelaskan
kesalahannya pada waktu dan tempat yang tepat.
2.
Tidak
menunda jawaban atau memberi jawaban yang mengambang.
3.
Memberi
perintah dengan gaya minta tolong.
4.
Tidak
lupa memberi hadiah atau penghargaan.
Hal
tersebut sangat mempengaruhi semangat kerja pegawai dalam melaksanakan tugas
dan pekerjaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis mencoba menyusun skripsi dengan judul : “Kedisiplinan Kerja Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile.”
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis mencoba menyusun skripsi dengan judul : “Kedisiplinan Kerja Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile.”
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan
Penelitian.
Secara
umum tujuan penelitian ini temasuk:
a.
Untuk
mengetahui bagaimana tingkat kedisiplinan terhadap kinerja dari pegawai kantor
kelurahan Kudaile.
b.
Untuk
mengetahui besar pengaruh motivasi lurah tanjungpinang barat terhadap tingkat
kedisiplinan pegawai di kantor kelurahan Kudaile.
2.
Manfaat
Penelitian.
Adapun
manfaat penelitian ini adalah :
a.
Dapat
digunakan sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi pegawai Kelurahan
Kudaile.
b.
Dapat
berguna bagi semua orang yang berkompeten yang ada kaitannya dengan motivasi
semangat kerja.
C.
Rumusan
Masalah
Atas dasar latar belakang masalah
tersebut di atas, maka penulis dapat mengambil merumuskan masalah sebagai
berikut :
1.
Bagaimanakah
sikap yang baik dari kepala lurah demi meningkatkan kedisiplinan pegawai kantor
kelurahan Kudaile?
2.
Seberapa
besar pengaruh motivasi lurah Tanjungpinang Barat terhadap kedisiplian pegawai
di Kantor Kelurahan Kudaile?
BAB II KAJIAN TEORI
Kerangka Teoritis
Dalam rangka menjelaskan uraian
penulisan ini maka dapat ditarik kesimpulan dari pengertian-pengertian yang
lebih mendasar sesuai dengan judul yang akan di teliti, maka di bawah ini akan
di uraikan beberapa konsep yang berkaitan dengan permasalahan di atas.
1.
Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal daribahasa latin“Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaitu“Discipline” yang berarti:
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal daribahasa latin“Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaitu“Discipline” yang berarti:
1.
Tertib,
taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri;
2.
Latihan
membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental
atau karakter moral;
3.
Hukuman
yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki;
4.
Kumpulan
atau sistem-sistem peraturan-peraturan bagi tingkah laku (MacMillan dalam
Tu’u,2004:20).
Menurut (Depdikbud
1988:208). Disiplin juga dapat berarti tata tertib, ketaatan, atau kepatuhan
kepada peraturan tata tertib.Dalam bahasa Indonesia istilah disiplin kerap kali
terkait dan menyatu dengan istilah tatatertib dan ketertiban. Dengan demikian,
kedisiplinan hal-hal yang berkaitan dengan ketaatan atau kepatuhan seseorang
terhadap peraturan atau tata tertib yang berlaku.
Menurut
(Prijodarminto 1994:23) Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan
terbentukmelalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai-nilaiketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
Menurut Amatembun
(1974:6) Kedisiplinan adalah keadaan tertib dimana orang yang tergabung dalam organisasi
tunduk pada peraturan yang telah ada dengan senang hati.Berdasarkan pengertian
tersebut, yang dimaksud kedisiplinan dalampenelitian ini adalah keadaan tertib
dimana siswa yang tergabung dalamwarga sekolah harus tunduk pada peraturan atau
tata tertib sekolah yang telah ada dengan senang hati.
Menurut Johar
Permana, Nursisto (1986:14), Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
Sedangkan sebagaimana
diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A. Snock dalam bukunya “Dangerous
School” (1999).Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Rachman
(1999:83) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah :
1.
Memberi
dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
2.
Mendorong
pegawai melakukan yang baik dan benar.
Berdasarkan uraian di
atas dapatlah disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah sikap seseorang yang
menunjukkan ketaatan ataukepatuhan terhadap peraturanatau tata tertib yang
telah ada dan dilakukan dengan senang hati dan kesadaran diri.
2.
Kerja
Kerja merupakan
sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam,
berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya.
Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap
bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan
yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.
Pekerjaan ialah
kegiatan fisik dan mental manusia untuk menghasilkan barang atau jasa bagi
orang lain maupun dirinya yang dilakukan atas kemauan sendiri dan atau dibawah
perintah orang lain dengan menerima upah atau tidak. Dalam pengertian ini
tercakup setiap pekerjaan yang dijalankan atas dasar borongan dalam suatu
perusahaan, baik oleh orang yang menjalankan sendiri maupun orang yang
membantunya.
Pengertian Pekerjaan
berdasarkan Klasifikasi Jabatan Nasional adalah sekumpulan kedudukan yang
memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Satu pekerjaan dapat
diduduki oleh satu orang atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.
Setidaknya terdapat beberapa pengertian bekerja yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Setidaknya terdapat beberapa pengertian bekerja yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
·
Bekerja
adalah aktifitas dasar yang menyangkut kebutuhan dasar manusia untuk
mendapatkan nafkah kebutuhan diri sendiri dan keluarganya
·
Bekerja
adalah tanggung jawab sosial yaitu kesanggupan memenuhi kebutuhan dasarnya
tanpa menggantungkan atau mengganggu orang lain
·
Bekerja
adalah aktivitas perwujudan diri akan kemampuan seseorang, kreativitas dan
percaya diri, sehingga timbul rasa puas karena adanya perasaan diperlukan oleh
orang lain
·
Bekerja
adalah cara mendapatkan penghasilan secara aman untuk memenuhi kebutuhan hidup
secara financial
Jadi nyatalah bahwa
keinginan untuk mempertahankan hidup merupakan salah satu sebab yang terkuat
yang dapat menjelaskan mengapa seseorang bekerja. Melalui kerja kita memperoleh
uang dan uang tersebut dapat dipakai untuk memuaskan semua tipe kebutuhan.
Kebutuhan itu baik kebutuhan fisiologis dasar, seperi makan, minum, tempat
tinggal, pakaian dan sejenisnya. Maupun kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan
yang timbul dalam hubungan atau interaksi seseorang dengan lingkungan.
Sementara yang
dimaksud dengan tenaga kerja / pekerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan atau kegiatan baik fisik maupun non fisik didalam hubungan kerja
maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat atau kebutuhannya sendiri.
3.
Pegawai
Negeri
Pegawai
negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh
pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau
diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Menurut UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Variabel
Dan Hipotesis
1.
Variabel
Kedisiplinan
Kerja Pegawai Kantor.
2.
Hipotesis
Berdasarkan Pengamatan Cenderung Pengawasan Dari Pusat mau pun Pemimpin yang harus lebih memantau serta tugas pegawai harus di rancang dengan baik sehingga akan menciptakan kedisplinan yang tinggi dari pegawai.
Berdasarkan Pengamatan Cenderung Pengawasan Dari Pusat mau pun Pemimpin yang harus lebih memantau serta tugas pegawai harus di rancang dengan baik sehingga akan menciptakan kedisplinan yang tinggi dari pegawai.
B.
Indikator
Penelitian
Frekuensi
: Mengumpulkan data jam kerja pegawai
Keaktifan
: Mengumpulkan data kehadiran pegawai dalam jam kerja
Sumber
Dana : anggaran Kelurahan untuk kepentingan pekerjaan
Penyediaan
Tempat : Terpenuhinya Alat Kantor
C.
Metode
Penelitian
Secara
umum metode dan teknik yang digunakan dalam usulan penelitian adalah sebagai
berikut:
Ø
Tipe
Penelitian
Ø
Macam
Dan jenis Data
Ø
Populasi
Dan Teknik Sampling
Ø
Teknik
analisis data
Ø
Teknik
Pengumpulan data
Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode dan teknik analisis data. Metode dan teknik
analisis data yang digunakan adalah metode dan teknik kuantitatif serta
kualitatif. Data dan informasi yang dikumpulkan lebih bersifat angka dan grafik
kemudian disajikan dalam bentuk narasi.
D.
Jadwal
Pelaksaan Penelitian.
Disusun
berdasarkan data yang di kumpulkan dalam bentuk angka dan grafik urutan
kegiatan dari awal sampai akhir dan di buat tabel.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar