Minggu, 29 Juni 2014

Tugas Bahasa Indonesia 2 (Surat Menyurat)

Surat Menyurat

Pengertian Surat Menyurat

Buku Dasar-Dasar Kesekretariatan dan Kearsipan, mengemukakan : Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang efektif, sebagai bahan dokumentasi penting yang sewaktu-waktu dapat dijadikan bahan bukti tertulis. (Drs. E. Martono, 1985). 

Selanjutnya dalam buku Manajemen Sekretaris : Surat adalah komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta atau pesan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat umum dan jelas, dapat dimengerti maksud dan tujuannya serta tepat sasaran (Drs. Saiman, M.Si, 2002).

Secara umum surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi atau pernyataan secara tertulis kepada pihak lain baik atas nama pribadi (sendiri) ataupun karena kedinasan.
Surat juga merupakan wakil resmi dari yang mengirim untuk membicarakan masalah yang dihadapi. Secara singkat dapat diketemukan bahwa surat adalah alat komunikasi penting dalam tata kerja tata usaha.
Apabila terjadi hubungan surat menyurat secara terus menerus dan berkesinambungan, maka kegiatan ini disebut surat menyurat atau lazimnya korespondensi. 

Dalam bukunya Manajemen Sekretaris, Drs. Saiman, M.Si mengklasifikasikan jenis-jenis surat yang dapat ditinjau dari beberapa segi sebagai berikut :

a. Menurut wujud surat
1.      kartu pos
2.      warkat pos
3.      surat bersampul
4.      nota
5.      telegram
6.      surat pengantar

b.      Menurut tujuan surat :
1.      surat pemberitahuan
2.      surat perintah
3.      surat permintaan/permohonan
4.      surat panggilan/teguran
5.      surat peringatan
6.      surat keputusan
7.      surat perjanjian
8.      surat laporan
9.      surat pesanan
10.  surat penawaran

c.       Menurut sifat isi dan asal surat :
1.      surat dinas
2.      surat niaga
3.      surat pribadi (bersifat kekeluargaan dan resmi)

d.      Menurut jumlah penerima surat :
1.      surat biasa
2.      surat edaran
3.      surat pengumuman

e.       Menurut keamanan isi surat :
1.      surat sangat rahasia
2.      surat segera
3.      surat biasa

f.       Menurut prosedur pengurus surat :
1.      surat masuk
2.      surat keluar

g.      Menurut jangkauan surat :
1.      surat intern
2.      surat ekstern

Cara Membuat Surat Resmi yang Baik dan Benar
Untuk mempermudah dalam membuat surat resmi yang baik dan benar, saya akan membahas masing-masing fungsi yang terdapat dalam bagian-bagian surat resmi.

Kepala Surat 
Berfungsi untuk mempermudah penerima surat mengetahui nama dan alamat pengirim. Selain itu juga berfungsi untuk menunjukkan keresmian sebuah surat.

Nomor, Perihal dan Tanggal
Nomor surat - digunakan untuk mengetahui urutan surat yang telah dikeluarkan, kode surat merupakan klasifikasi masalah yang disampaikan, Tahun digunakan untuk mengetahui tahun pembuatan surat.Perihal - Berfungsi untuk mengetahui isi pokok masalah, tanpa harus membaca keseluruhan isi surat. Tanggal - Untuk mengetahui kapan surat tersebut dikirim bukan dibuat, selain itu juga sebagai petunjuk dalam pengarsipan surat. 

Alamat 
Alamat surat terdiri dari dua macam,  yaitu alamat dalam yang ditulis pada kertas surat dan alamat surat yang ditulis pada sampul surat. Adapun fungsi alamat surat antara lain :

1.                  Sebagai alamat petunjuk langsungsung bagi penerima surat
2.                  Petunjuk arsip dalam menyimpan surat
3.                  Mempermudah petugas pos
4.                  Sebagai alamat luar jika menggunakan sampul berjeda

Salam Pembuka
Digunakan sebagai kesatuan berbahasa secara tertulis.

Isi Surat
Dalam membuat isi surat resmi, penggunakan bahasa sangat perlu diperhatikan agar mendapat simpati dari penerima surat. Adapun ketentuan penulisan sbb:
a. Jelas, singkat dan padat
b.Mengikuti tata bahasa yang berlaku dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca
c.Menggunakan gaya bahasa yang santun,luwes, lugas dan menarik

Penutup
Salam penutup dapat digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan keakraban. 

Sumber:


Tugas Bahasa Indonesia 2 (Curriculum Vitae)

Curriculum vitae

Curriculum vitae (CV; juga ditulis curriculum vitæ) atau daftar riwayat hidup adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman sesorang dan kualifikasi lainnya. Di beberapa negara, suatu CV biasanya merupakan hal utama yang dijumpai seorang pemberi kerja potensial tentang pencari kerja dan sering digunakan untuk menyaring aplikan (orang-orang yang melamar kerja secara online) ketika mencari pekerjaan, biasanya dilanjutkan dengan wawancara.

Etimologi dan ejaan.
Curriculum vitae adalah sebuah ekspresi Latin yang dapat menjadi longgar diterjemahkan sebagai perjalanan dalam hidup saya. Pada penggunaan sekarang, curriculum kurang ditandai sebagai sebuah kata serapan asing.
Bentuk jamak dari curriculum vitae, dalam Bahasa Latin, terbentuk mengikuti aturan Latin dari tata bahasa sebagai curricula vitæ (yang berarti "perjalanan hidup") atau curricula vitarum (berarti "perjalanan hidup") — bukan curriculum vita (yang menurut tata bahasa tidak sesuai). The form vitæ adalah bentuk tunggal genitif dari vita dan diterjemahkan sebagai "hidup". Meskipun demikian, dalam Bahasa Inggris, bentuk jamak dari ekspresi penuh curriculum vitae adalah jarang digunakan; bentuk jamak dari curriculum itu sendiri biasanya ditulis sebagai "curriculums", agak daripada tradisional curricula.

Ada beberapa perbedaan antara curriculum vitae dan resume. Sebuah curriculum vitae adalah lebih lama (hingga dua atau lebih halaman), lebih sinopsis rinci latar belakang dan keterampilan. Sebuah CV berisi pengungkapan latar belakang pendidikan anda dan akademis serta pengalaman pengajaran dan penelitian, publikasi, presentasi, penghargaan, kehormatan, afiliasi dan rincian lainnya. Sebagai dengan resume, anda mungkin perlu berbagai versi CV untuk berbagai jenis posisi.

Seperti resume, daftar riwayat hidup harus menyertakan nama anda, informasi kontak, pendidikan keterampilan dan pengalaman. Selain dasar - dasar, CV termasuk penelitian dan pengalaman mengajar, publikasi, hibah dan beasiswa, asosiasi profesi dan lisensi, penghargaan dan informasi lainnya yang relevan dengan posisi yang anda lamar. Mulailah dengan membuat daftar semua informasi latar belakang anda, kemudian mengaturnya ke dalam kategori. Pastikan anda menyertakan tanggal pada semua publikasi yang anda masukkan.

Cara Dan Contoh Membuat Curriculum Vitae
A. Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar Riwayat Hidup)
1. Identitas (Data Pribadi)
Cantumkan identitas anda dengan jelas, seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP, serta email (bila ada). Khusus untuk email, sebaiknya anda memilikinya. Jika tidak memilikinya, anda dapat membuat alamat email di Gmail, Yahoo, atau Hotmail atau yang lainnya.

2. Pendidikan
Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan / kursus yang pernah anda ikuti, lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal terlebih dulu, baru kemudian pendidikan non formal ( pelatihan, kursus, dsb ).

3. Kemampuan
Uraikan secara singkat kemampuan anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Misalkan anda melamar kerja di bidang akuntansi, maka jelaskan secara singkat bahwa anda memahami akuntansi dan administrasi, sistem perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer. Tentu saja kemampuan - kemampuan yang anda tulis atau cantumkan tersebut harus benar - benar anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak anda miliki.

4. Pengalaman kerja
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi ( bila ada ), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai menempati dan mengakhiri posisi tersebut. Urutannya dimulai dari pekerjaan ( atau jabatan atau posisi ) terakhir.

5. Pengalaman Organisasi ( bila ada )
Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan ( sesuai atau berhubungan ) dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 5 ini.

6. Referensi Kerja ( bila ada )
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan hal - hal penting seputar diri anda ( biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya ).

Penting : Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, anda harus sangat yakin bahwa orang tersebut benar - benar mengetahui tentang anda serta akan memberikan informasi positif mengenai diri anda. Seandainya anda ragu - ragu bahwa orang tersebut akan memberikan informasi positif tentang anda, maka anda tidak perlu mencantumkan referensi kerja tersebut ( lewati saja yang nomor 6 ini ).

7. Pengalaman lain yang menunjang ( bila ada )
Cantumkan pengalaman lain yang menunjang “promosi anda”. Dan sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Jika anda melamar untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman anda sebagai Ketua RW atau juara bulutangkis, tentunya tidak relevan. Jadi bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 7 ini.

B. Kertas, Huruf, Foto, Dokumen Pendukung
1.      Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar). Sebaiknya jangan menggunakan form CV yang dijual di toko - toko.
2.      Diketik dengan huruf standar surat resmi
CV jangan ditulis tangan, namun diketik. Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam), contohnya font jenis Arial atau Times New Roman.
3.      Foto terbaru
Lampirkan pas foto terbaru ukuran 3×4 atau 4×6. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi ( misalkan jas lengkap dengan dasi ).
4.      Dokumen pendukung
Lampirkan dokumen atau bukti - bukti tentang hal - hal yang dituliskan dalam CV ( resume ), seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dsb ( dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy ). Agar dokumen pendukung yang dilampirkan tidak terlalu banyak, sebaiknya anda menyeleksi / menyortir dokumen mana yang paling penting dan relevan untuk dilampirkan.

Penting : Bila transkrip nilai anda tidak bagus, maka anda tidak perlu melampirkannya. Karena CV atau resume tersebut merupakan promosi diri anda. Namun, seandainya perusahaan penerima kerja meminta atau mensyaratkan untuk melampirkan transkrip nilai, barulah anda terpaksa melampirkannya. Sebaliknya jika transkrip nilainya bagus, anda justru harus melampirkannya.

Contoh cv
Surabaya, 02 Februari 2010
Kepada Yth :
HRD PT SOHO Industri
Di
Tempat
Dengan Hormat
Berdasarkan informasi yang saya terima bahwa di PT SOHOINDUSTRI yang Bapak / Ibu Pimpin membutuhkan tenaga kerja / karyawan sebagai Perawat / Nurses berdasarkan keterangan tersebut maka saya mengajukan lamaran sebagai staff perawat di Rumah Sakit Yang Bapak / Ibu pimpin.
Adapun data - data saya sebagai berikut :
Nama : Dewi Ningsih. S.kep. Ners
Tempat / Tgl Lahir : Tangerang, 08 April 1985
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S1 Keperawatan
Alamat Sekarang : Jl Sidodadi no 128 Rt 03 Rw 01 kel babadan kec babadan Kota Ponorogo Jatim 64300
HP : 0857322222
Dengan ini saya mengajukan permohonan untuk dapat di terima sebagai karyawan. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan :
1. Surat permohonan
2. Daftar Riwayat Hidup
3. Foto copy Ijazah
4. Foto copy transkrip
5. Foto copy sertifikat BLS
6. Foto copy KTP
7. Pas foto 4×6 : 2 lembar
Demikian lamaran ini saya buat kiranya saya dapat di terima sebagai Perawat di PT SOHOINDUSTRI International Hospital yang Bapak / Ibu Pimpin.
Atas perhatiannya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih
Hormat Saya
Dewi Ningsih. S.Kep. Ners
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dewi Ningsih. S.Kep. Ners
Tempat / Tgl Lahir : Tangerang, 08 April 1985
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S1 Keperawatan
Alamat Sekarang : Jl Sidodadi no 128 Rt 03 Rw 01 kel babadan kec babadan Kota Ponorogo Jatim 64300
HP : 0857322222
PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Tahun 1998 BerIjazah
2. Tamatan SMP Tahun 2001 BerIjazah
3. Tamatan SMA Tahun 2004 BerIjazah1.
4. Tamatan S1 Keperawatan Tahun 2009 BerIjazah
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Surabaya, 02 Februari 2010
Hormat saya
Dewi Ningsih S.Kep. Ners


Sumber:


Senin, 16 Juni 2014

TUGAS BAHASA INDONESIA 2

Laporan Ilmiah
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993). Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah

Ada 4 macam jenis Laporan Ilmiah :
1.      Laporan Lengkap (Monograf) : laporan hasil penelitian yang lengkap mencakup / berisi :
(a)    proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian.
(b)   teknik penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi.
(c)    menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya tentang penggantian/penukaran teknik/model yang digunakan.
(d)   menyampaikan kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.

2.      Artikel Ilmiah adalah perasan (inti sari) dari laporan lengkap (monograf), yang disusun lebih padat dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan dalam jurnal-jurnal ilmiah.

3.      Laporan Ringkas (Summary Report) adalah laporan yang disusun atau ditulis kembali berdasarkan artikel ilmiah atau studi-studi yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat dalam bentuk yang mudah dipahami dan dengan bahasa yang tidak terlalu teknis. Laporan ini hanya memuat temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian.

4.      Laporan untuk Administrator dan Pembuat Keputusan ialah laporan yang memuat tentang hal-hal penting  dalam pembuatan keputusan oleh pihak pimpinan. Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.

Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1.      Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya.
2.      Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta.
3.      Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum.
4.      Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI).
5.      Tulisan disusun dengan metode tertentu.
6.      Tulisan disusun menurut sistem tertentu.
7.      Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
Ciri-Ciri Laporan Ilmiah
Mengenai macam laporan ilmiah berupa laporan penelitian, penulis berpendapat bahwa dalam setiap laporan yang disertakan karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu penelitian, karena terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan proses penelitian yang dimaksud adalah karena aspek ketelitian, kecermatan, merupakan hal yang penting dalam setiap laporan ilmiah. Penelitian dapat dilakukan baik melalui studi kepustakaan maupun menyertakan data empiris.
Dari sudut pandang tujuannya, selera pembacanya, bentuk dan sifatnya, Mukayat berpendapat bahwa laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek berikut. Berikut adalah Ciri-Ciri Laporan Ilmiah:
Ø  Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
Ø  Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomor-nomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
Ø  Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifik. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
Ø  Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
Ø  Judul, subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Rancangan Usulan Penelitian
1.      Manfaat Rancangan Usulan Penelitian:
·         Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print)
·         Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
·         Memperkirakan penelitian yang akn dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiaanya.
·         Mengetahui kelemahan hasil penelitian.
Rancangan penelitian harus memenuhi syarat-syarat sistematis, konsisten dan operasional. Dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan, metode, dan strategi yang efektif.
Langkah kerja dalam rancangan penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
·         Bagian awal, berisi mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian pustaka, mengidentifikasi variabel, dan menyusun instrumen.
·         Bagian inti, melaksanakan penelitian, termasuk melakukan observasi, pengambilan data, dsb.
·         Bagian akhir, panyusunan laporan dan publikasi hasil penelitian.

2.      Bentuk dan Isi Usulan Penelitian.
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
(a)    Bagian Awal
·         Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
·         Identitas penyusun rancangan.
·         Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.
(b)   Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
·         Rasional dari judul yang dipilih.
·         Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
·         Tujuan dan kegunaan penelitian.
·         Kerangka pemikiran teoritis.
·         Rancangan hipotesis, jika dipakai.
·         Metode penelitian.
·         Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
·         Jadwal penelitian
(c)    Bagian Akhir
·         Daftar pustaka sementara
·         Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
3.      Contoh 
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para pegawai di dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan. Kemudian di dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut tentunya pasti mempunyai suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil pekerjaan dan tugas yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang ditentukan sebelumnya. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi maka setiap pimpinan suatu organisasi dapat dipastikan mempunyai suatu aturan dan ketentuan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini di buat dengan maksud agar setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Di dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu adanya suatu faktor yang harus dimiliki oleh para pegawai, yakni semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri timbul dan tumbuh dalam diri pegawai yang disebabkan adanya motivasi dari pimpinan dalam arti pimpinan memberi motif atau dorongan kepada pegawai, di mana motif itu sendiri menyangkut pada kebutuhan pegawai, baik kebutuhan batiniah maupun kebutuhan lahiriah.
Sadar akan betapa pentingnya pegawai dalam pembangunan sesuai dengan Hakekat Pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagaimana termaksud dalam Garis-garis Besar Haluan Negara atau GBHN adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pemberian motif oleh pimpinan merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan agar tumbuh dan timbul semangat kerja dalam diri pegawai, sebab keberhasilan pegawai sangat tergantung dari motivasi dan kebijakan yang diberikan oleh pimpinan.
Pemberian motifasi merupakan proses dari motivasi, motivasi itu sendiri merupakan proses pemberian motif (penggerak) kepada para bawahannya sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas.
Sadar akan betapa pentingnya Pegawai Negara, dalam hal ini adalah Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile dalam pembangunan, maka sangat disayangkan karena pada kenyataannya pemanfaatan tenaga kerja para pegawai selaku sumber daya manusia belum optimal, buktinya banyak terlihat gejala-gejala masalah yang terjadi yang berhubungan dengan semangat kerja pegawai, antara lain:
1.      Banyak terlihat beberapa pegawai justru banyak menganggur daripada menyelesaikan pekerjaannya.
2.      Pada saat jam kerja berlangsung, masih terdapat beberapa orang pegawai yang tidak bekerja sama yaitu melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan pokok.
3.      Masih adanya beberapa orang pegawai yang terlambat datang ke tempat kerja atau meninggalkan kantor sebelum waktunya.
Penyelenggaraan motivasi oleh Kepala Kantor sangat penting dikaitkan dengan upaya peningkatan semangat kerja pegawai di lingkungan Kantor Kelurahan Kudaile. Rendahnya motivasi kerja sangat dipengaruhi oleh perhatian pemimpin atau Kepala Kantor terhadap Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), dalam meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat dan juga untuk meningkatkan etos kerja pegawai. Sebagaimana diketahui, manfaat terhadap Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat besar bagi upaya menciptakan tujuan organisasi dalam mencapai kesuksesan, yaitu :
1.      Menambah wawasan agar mencapai visi.
2.      Mengembangkan kemampuan agar lebih profesional.
3.      Menanamkan sense of belonging, agar loyal dan punya dedikasi.
4.      Menumbuhkan semangat agar memiliki motivasi.
5.      Meningkatkan etos kerja agar mempunyai komitmen yang tinggi.

Semangat kerja sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya.Perilaku pimpinan yang baik, yaitu :
1.      Seorang pimpinan harus selalu berpikir positif, selalu antusias, mampu memahami dan menghargai pihak lain (bawahan), tetap tenang saat dalam situasi sulit atau menegangkan, tetap optimis, tidak mengumpat terhadap bawahan, menjelaskan kesalahannya pada waktu dan tempat yang tepat.
2.      Tidak menunda jawaban atau memberi jawaban yang mengambang.
3.      Memberi perintah dengan gaya minta tolong.
4.      Tidak lupa memberi hadiah atau penghargaan.
Hal tersebut sangat mempengaruhi semangat kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis mencoba menyusun skripsi dengan judul : “Kedisiplinan Kerja Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile.”

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian.
Secara umum tujuan penelitian ini temasuk:
a.       Untuk mengetahui bagaimana tingkat kedisiplinan terhadap kinerja dari pegawai kantor kelurahan Kudaile.
b.      Untuk mengetahui besar pengaruh motivasi lurah tanjungpinang barat terhadap tingkat kedisiplinan pegawai di kantor kelurahan Kudaile.

2.      Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a.       Dapat digunakan sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi pegawai Kelurahan Kudaile.
b.      Dapat berguna bagi semua orang yang berkompeten yang ada kaitannya dengan motivasi semangat kerja.

C.     Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat mengambil merumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah sikap yang baik dari kepala lurah demi meningkatkan kedisiplinan pegawai kantor kelurahan Kudaile?
2.      Seberapa besar pengaruh motivasi lurah Tanjungpinang Barat terhadap kedisiplian pegawai di Kantor Kelurahan Kudaile?

BAB II KAJIAN TEORI
Kerangka Teoritis
Dalam rangka menjelaskan uraian penulisan ini maka dapat ditarik kesimpulan dari pengertian-pengertian yang lebih mendasar sesuai dengan judul yang akan di teliti, maka di bawah ini akan di uraikan beberapa konsep yang berkaitan dengan permasalahan di atas.
1.      Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal daribahasa latin“Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaitu“Discipline” yang berarti:
1.      Tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri;
2.      Latihan membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral;
3.      Hukuman yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki;
4.      Kumpulan atau sistem-sistem peraturan-peraturan bagi tingkah laku (MacMillan dalam Tu’u,2004:20).
Menurut (Depdikbud 1988:208). Disiplin juga dapat berarti tata tertib, ketaatan, atau kepatuhan kepada peraturan tata tertib.Dalam bahasa Indonesia istilah disiplin kerap kali terkait dan menyatu dengan istilah tatatertib dan ketertiban. Dengan demikian, kedisiplinan hal-hal yang berkaitan dengan ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan atau tata tertib yang berlaku.
Menurut (Prijodarminto 1994:23) Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentukmelalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilaiketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
Menurut Amatembun (1974:6) Kedisiplinan adalah keadaan tertib dimana orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan senang hati.Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud kedisiplinan dalampenelitian ini adalah keadaan tertib dimana siswa yang tergabung dalamwarga sekolah harus tunduk pada peraturan atau tata tertib sekolah yang telah ada dengan senang hati.
Menurut Johar Permana, Nursisto (1986:14), Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
Sedangkan sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A. Snock dalam bukunya “Dangerous School” (1999).Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Rachman (1999:83) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah :
1.      Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
2.      Mendorong pegawai melakukan yang baik dan benar.
Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah sikap seseorang yang menunjukkan ketaatan ataukepatuhan terhadap peraturanatau tata tertib yang telah ada dan dilakukan dengan senang hati dan kesadaran diri.
2.      Kerja
Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.
Pekerjaan ialah kegiatan fisik dan mental manusia untuk menghasilkan barang atau jasa bagi orang lain maupun dirinya yang dilakukan atas kemauan sendiri dan atau dibawah perintah orang lain dengan menerima upah atau tidak. Dalam pengertian ini tercakup setiap pekerjaan yang dijalankan atas dasar borongan dalam suatu perusahaan, baik oleh orang yang menjalankan sendiri maupun orang yang membantunya.
Pengertian Pekerjaan berdasarkan Klasifikasi Jabatan Nasional adalah sekumpulan kedudukan yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.
Setidaknya terdapat beberapa pengertian bekerja yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
·         Bekerja adalah aktifitas dasar yang menyangkut kebutuhan dasar manusia untuk mendapatkan nafkah kebutuhan diri sendiri dan keluarganya
·         Bekerja adalah tanggung jawab sosial yaitu kesanggupan memenuhi kebutuhan dasarnya tanpa menggantungkan atau mengganggu orang lain
·         Bekerja adalah aktivitas perwujudan diri akan kemampuan seseorang, kreativitas dan percaya diri, sehingga timbul rasa puas karena adanya perasaan diperlukan oleh orang lain
·         Bekerja adalah cara mendapatkan penghasilan secara aman untuk memenuhi kebutuhan hidup secara financial
Jadi nyatalah bahwa keinginan untuk mempertahankan hidup merupakan salah satu sebab yang terkuat yang dapat menjelaskan mengapa seseorang bekerja. Melalui kerja kita memperoleh uang dan uang tersebut dapat dipakai untuk memuaskan semua tipe kebutuhan. Kebutuhan itu baik kebutuhan fisiologis dasar, seperi makan, minum, tempat tinggal, pakaian dan sejenisnya. Maupun kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan yang timbul dalam hubungan atau interaksi seseorang dengan lingkungan.
Sementara yang dimaksud dengan tenaga kerja / pekerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan baik fisik maupun non fisik didalam hubungan kerja maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau kebutuhannya sendiri.
3.      Pegawai Negeri
Pegawai negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN
A.     Variabel Dan Hipotesis
1.      Variabel
Kedisiplinan Kerja Pegawai Kantor.
2.      Hipotesis
Berdasarkan Pengamatan Cenderung Pengawasan Dari Pusat mau pun Pemimpin yang harus lebih memantau serta tugas pegawai harus di rancang dengan baik sehingga akan menciptakan kedisplinan yang tinggi dari pegawai.
B.     Indikator Penelitian
Frekuensi : Mengumpulkan data jam kerja pegawai
Keaktifan : Mengumpulkan data kehadiran pegawai dalam jam kerja
Sumber Dana : anggaran Kelurahan untuk kepentingan pekerjaan
Penyediaan Tempat : Terpenuhinya Alat Kantor

C.     Metode Penelitian
Secara umum metode dan teknik yang digunakan dalam usulan penelitian adalah sebagai berikut:
Ø  Tipe Penelitian
Ø  Macam Dan jenis Data
Ø  Populasi Dan Teknik Sampling
Ø  Teknik analisis data
Ø  Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dan teknik analisis data. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode dan teknik kuantitatif serta kualitatif. Data dan informasi yang dikumpulkan lebih bersifat angka dan grafik kemudian disajikan dalam bentuk narasi.
D.     Jadwal Pelaksaan Penelitian.
Disusun berdasarkan data yang di kumpulkan dalam bentuk angka dan grafik urutan kegiatan dari awal sampai akhir dan di buat tabel.

Sumber: